Senin, 16 Januari 2017

MC dan News Reader

hi !!!!

btw sambil menunggu kesiapan startup kami pasti perlu modal kan yaaaa,.,. 

yaah pasti cari duit sebagai freelance di LPP TVRI KALTENG (sebenarnya udah dari 2010 sampe sekarang sih hee.,.,)

terus ng MC" area kalimantan tengah 

--bole narsis dikit aku share foto-foto yaaah waktu siaran ataupun ng MC hee --
Tapi kalo mau lebih banyak foto saya di instagram : BetaBetut  (follow yaa )






Hepy New Year

oiaaaah saya lupa ngucapin selamat tahun baru ,.semoga resolusi di tahun 2017 tercapai semua

seperti halnya saya semoga startup kami berjalan lancar

sebenarnya untuk CV dan rekening bisnisnya udah jadi siiiiiihhh tapi programnya belum kelar baik yg website maupun di app ,.,omagood kapan selesenya ,.kan ini startup kami bikin tim sama kaka aku ,.aku jadi CEO kaka ku jadi CTO ,.naaah karna bikin memang dari awal dan kepalanya satu untuk coding huuuuuffft belum selese deh rencana dari 2014 ini udah 2017 belum seleseselese,,.sabar laah kalo bgitu walopun agak bosan sudah untuk menunggu ..,,tapi impian sya dan kaka saya "membuka lapangan kerja " sesuai bidang kami IT,. khususnya juga sya sangat menyukai pariwisata di Indonesia makanya startup pariwisata ,., ditunggu yaaa coming soonnya hahahaa

"""KOINTOUR.COM""""

Importance Performance Analysis (IPA)

Nah kalo udah diitung gapnya sekarang gambarin ke IPA ,.,

Menurut Philip Kotler analisis arti penting-kinerja (importance-performance analysis) dapat digunakan untuk merangking berbagai elemen dari kumpulan jasa dan mengidentifikasi tindakan yang diperlukan. Martilla dan Jams dalam (Zeithaml et.al. 1990) menyarankan penggunaan metode Importance-Performance Analysis dalam mengukur tingkat kepuasan pelayanan jasa. Dalam metode ini diperlukan pengukuran tingkat kesesuaian untuk mengetahui seberapa besar pelanggan merasa puas terhadap kinerja perusahaan, dan seberapa besar pihak penyedia jasa memahami apa yang diinginkan pelanggan terhadap jasa yang mereka berikan. Pada analisis Importance-Performance Analysis, dilakukan pemetaan menjadi 4 kuadran untuk seluruh variabel yang mempengaruhi kualitas pelayanan. Pembagian kuadran dalam Importance-Performance Analysis dapat dilihat sebagai berikut
Gambar 2.5 Peta Importance-Performance
Strategi yang dapat dilakukan berkenaan dengan posisi masing-masing variabel pada keempat kuardan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
·         Kuadran 1 (Concentrate These) Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan, tetapi pada kenyataannya faktor-faktor ini belum sesuai dengan harapan pelanggan (tingkat kepuasan yang diperoleh masih rendah). Variabel-variabel yang masuk dalam kuadran ini harus ditingkatkan.
·          Kuadran 2 (Keep Up The Good Work) Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan, dan faktor-faktor yang dianggap pelanggan sudah sesuai dengan yang dirasakannya sehingga tingkat kepuasannya relatif lebih tinggi. Variabel-variabel yang masuk dalam kuadran ini harus tetap dipertahankan karena semua variabel ini menjadikan produk atau jasa unggul di mata pelanggan.
·         Kuadran 3 (Low Priority) Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh pelanggan, dan pada kenyatannya kinerjanya tidak terlalu istimewa. Peningkatan variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya terhadap manfaat yang dirasakan oleh pelanggan sangat kecil.
·         Kuadran 4 (Possible Overkill) Ini adalah wilayah yang memuat faktror-faktor yang dianggap kurang penting oleh pelanggan, dan dirasakan terlalu berlebihan. Variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini dapat dikurangi agar perusahaan dapat menghemat biaya.

Gap Analysis

Hai kali ini saya membahas mengenai gap analysis ini merupakan analisis yang saya gunakan pada tesis saya ,.,langsung saja yaaaah apa sih itu analisis Gap ???
           Menurut pendapat Ray, R. (2011, p163), Gap Analysis merupakan analisis kesenjangan antara daftar kebutuhan bisnis, yang diakibatkan oleh berbagai alasan. Sehingga dibutuhkan suatu upaya untuk mengidentifikasi bagian mana yang ternyata mungkin memiliki gaps, sebab mustahil untuk menemukan suatu bagian yang 100% fit atau sempurna.
Mengacu pada pendapat dari Bens, I. (2011, p160), Gap Analysis memiliki arti yaitu mengidentifikasi langkah-langkah yang hilang, yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Gap Analysis adalah alat perencanaan yang menciptakan pandangan bersama tentang apa yang perlu dilakukan untuk menghilangkan kesenjanagan antara keadaan sekarang dan masa depan yang diinginkan.
Tujuan Gap Analysis Menurut Bens, I. (2011, p160) berpendapat bahwa tujuan dari Gap Analysis adalah untuk mendorong review realistis dari sekarang dan membantu mengidentifikasi halhal yang perlu dilakukan untuk sampai pada keinginan masa depan. Gap Analysis bertujuan untuk mengevaluasi kebutuhan pengguna terhadap sistem dan mengidentifikasi apakah ada fit atau gap antara kebutuhan dan pengguna dengan sistem. Fit berarti kebutuhan (requirement) terpenuhi oleh sistem. Sedangkan Gap berarti kebutuhan (requirement) tidak terpenuhi oleh sistem.
Tujuan dari Fit Gap Analysis adalah:
1.      Mengumpulkan requirement dari perusahaan.
2.      Langkah awal untuk menentukan penyesuaian (customization) yang diperlukan.
3.      Memastikan sistem yang baru memenuhi kebutuhan proses bisnis perusahaan.
4.      Memastikan bahwa proses bisnis akan menjadi “best practice”.
5.      Mengidentifikasi permasalahan yang membutuhkan perubahan kebijakan.
Dalam Model SERVQUAL (singkatan dari service quality) yang dikembangkan oleh Parasuraman, V.A. Zeithhaml, dan L.L. Berry. Model ini meliputi analisis terhadap lima kesenjangan (gap) yang berpengaruh terhadap kualitas jasa, sebagai penyebab kegagalan service deliver. Adapun kelima kesenjangan yang dikutip oleh Fandy Tjiptono, 2001:46-48) yaitu:
1.      Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen Manajemen tidak selalu dapat merasakan apa yang diinginkan oleh para pelanggan secara tepat.
2.       Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas jasa Mungkin manajemen mampu merasakan secara tepat apa yang diinginkan oleh para pelanggan, namun tidak menyusun suatu standar kinerja tertentu.
3.      Kesenjangan antara spesifikasi jasa dan penyampaian jasa Karyawan perusahan mungkin kurang dilatih atau bekerja melampaui batas dan tidak dapat dan tidak mau untuk memenihi standar.
4.      Kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal Harapan konsumen dipengaruhi oleh pernyataan pernyataan yang dibuat oleh wakil (representatives) dan iklan perusahaan.
5.       Kesenjangan antara jasa yang dirasakan dan jasa yang diharapkan
Parasuraman, Zeithaml, dan Berry menyusun rumus Kualitas Pelayanan yaitu sebagai  berikut:

Q = P – E
Dimana :
Q = Kualitas Pelayanan Pelanggan
E = Harapan Pelanggan atas Kualitas Pelayanan

P = Pelayanan yang sesungguhnya diterima


sudah dulu ya ,. GBU 

Senin, 12 September 2016

service quality

hiii

sekarang saya mau sharing tentang service quality , pasti sudah tau kan ya service quality itu yaitu kualitas pelayanan
jadi disini saya mengukur kualitas pelayanan pada e-marketplace dengan menggunakan analisis gap dan digambarkan dalam importance performance matrix

sekarang saya jelasin tentang kualitas pelayanan dulu  yaaa ...
Kualitas Pelayanan  (Service Quality)
Pengertian Quality (Kualitas)
            Menurut Yamit (2004) kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Menurut Kotler (2005) kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis atau keseluruhan ciri serta sifat yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan, yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memenuhi atau melebihi harapan akan kebutuhan yang tersirat.
Pengertian Service (Pelayanan)
Menurut Chaffey (2009) service adalah seluruh aktifitas ataupun manfaat yang pada dasarnya tidak berwujud yang dapat diberikan kepada orang lain namun tidak menimbulkan kepemilikan apapun. Menurut Kotler dan Keller (2009) service adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa service adalah seluruh aktifitas, tindakan, kinerja ataupun manfaat yang pada dasarnya tidak berwujud, yang dapat diberikan dari satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan akan sesuatu atau apapun.
Pengertian Service Quality (Kualitas Pelayanan)
Menurut Tjiptono (2005) service quality adalah suatu tingkat keunggulan yang diharapkan dimana pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.Menurut Arief (2006) kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.Menurut Usmara (2008) kualitas pelayanan adalah suatu sikap dari hasil perbandingan pengharapan kualitas jasa konsumen dengan kinerja perusahaan yang dirasakan konsumen. Roderick, James dan Gregory (2008) dalam jurnalnya menyatakan bahwa service quality adalah tingkat-tingkat ukuran atas kualitas pelayanan yang diasumsikan berhubungan dengan perkembangan harga. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa service quality adalah suatu tingkat ukuran akan keunggulan yang diharapkan atas kualitas pelayanan yang dihubungkan dengan perkembangan harga atau tingkat perbandingan pengharapan kualitas jasa konsumen dengan kinerja perusahaan yang dirasakan konsumen untuk menjadi pengendali perkembangan harga.

Karakteristik Service
Menurut Tjiptono (2006) ada empat karakteristik pokok pada service yang membedakannya dengan produk barang, yaitu:
·         Intangibility : Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium atau didengar sebelum dibeli. Jasa berbeda dengan barang, jika barang menggunakan objek, alat atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, kinerja atau usaha.
·         Inseparability Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa biasanya dijual terlebih dahulu baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan.
·         Variability Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstandarized output, artinya banyak bentuk variasi, kualitas dan jenis yang tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan.
·         Perishability Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan, dengan demikian bila suatu jasa tidak digunakan, maka jasa tersebut akan berlalu begitu saja.
Dimensi Service Quality
                Menurut Kotler dan Keller (2009) terdapat lima indikator pokok kualitas layanan, yaitu:
·         Tangible Penampilan fasilitas fisik, perlengkapan, karyawan dan bahan komunikasi.
·         Realible Merupakan kemampuan melaksanakan layanan yang dijanjikan secara meyakinkan dan akurat.
·         Responsiveness Kesediaan membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat.
·         Assurance Pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka dalam menumbuhkan rasa percaya dan keyakinan.

·         Emphaty Kesediaan memberikan perhatian yang mendalam dan khusus kepada masing-masing pelanggan.

Kamis, 08 September 2016

e-marketplace

Hello saya mau share tentang tesis saya yaitu tentang e-marketplace lebih tepatnya saya menganalisis service quality di e-marketplace indonesia tapi perusahaannya rahasia yaaaah hee

sebenarnya apa sih itu e-marketplace ????

 e- Marketplace adalah pasar virtual di mana pembeli dan pemasok bertemu untuk bertukar informasi tentang produk dan layanan penawaran, dan untuk bernegosiasi dan melakukan transaksi bisnis (Archer dan Gebauer 2000). Selanjutnya, di era internet dan dengan munculnya teknologi informasi dan komunikasi baru, marketplace adalah sistem informasi berbasis web, di mana beberapa pemasok dan beberapa pembeli dapat melakukan transaksi bisnis melalui internet (Russ 2001, 2) . Marketplace menggunakan teknologi Internet dan standar untuk mendistribusikan data produk dan untuk memfasilitasi transaksi online (Segev dan lain-lain 1999, 138).

e-Marketplace merupakan media online berbasis internet (web based) tempat melakukan kegiatan bisnis dan transaksi antara pembeli dan penjual. Pembeli dapat mencari supplier sebanyak mungkin dengan kriteria yang diinginkan, sehingga memperoleh sesuai harga pasar.Sedangkan bagi supplier/penjual dapat mengetahui perusahaan-perusahaan yang membutuhkan produk/jasa mereka.Keberhasilan e-marketplace tergantung pada keuntungan bersih yang dirasakan pembeli dan pemasok. Dari sudut pandang ekonomi biaya transaksi, teknologi informasi membantu untuk mengurangi biaya transaksi, risiko, dan mengkoordinasikan biaya e-marketplaces (Clemons dan lain-lain 1993).
Nah sekarang tinjauan pustaka saya tentang e-marketplace.....

Berdasarkan penelitian Hanyang Luo, Xudong lin, Sai Wang (2010) terhadap 318 responden dalam mengetahui kepercayaan pada C2C E-marketplace salah satu faktornya  yaitu Persepsi efektivitas layanan pihak ketiga escrows bisa memecahkan banyak masalah ketidakpastian bagi pembeli dan membangun kepercayaan di marketplace. Efektivitas layanan pihak ketiga escrows mampu menjamin bahwa transaksi penjual dan pembeli di marketplace akan terpenuhi sesuai dengan kepercayaan pada C2C E-marketplace.

Menurut Janita dan  Miranda (2013) kualitas pelayanan sangat penting diimplementasikan pada e-marketplace dengan empat faktor yaitu realibility dan privacy, efisiensi, value added service, dan information usefulness.  Dasar dari penelitian ini adalah analisis data empiris yang disediakan oleh 197 pengguna e-marketplace Spanyol. Semua variabel diambil memiliki dampak positif yang signifikan pada variable, khususnya variable keandalan dan privasi menjadi pengaruh terbesar untuk meningkatkan layanan yang diberikan kepada pengguna.

Pada penelitian Hongxiu Li dan Reima Suomi (2009) dalam mengukur service quality pada e-marketplace yaitu dengan mengusulkan 8 skala dimensi yaitu  Situs Web desain, kehandalan, pemenuhan, keamanan, daya tanggap, personalisasi, informasi dan empati.

Pada penelitian Gwo-Guang Lee dan  Hsiu-Fen Lin (2005) analisis menunjukkan bahwa dimensi desain situs web, keandalan, responsif, dan kepercayaan mempengaruhi kualitas layanan secara keseluruhan dengan dilakukan survei 297 konsumen online bookstore yang digunakan untuk menguji model penelitian

sampai disini dulu yaaah 

Gbu all 


M'COME BACK

Hello blogger

saya senang rasanya bisa kembali lagi

maap banget hampir 4 tahunan saya tidak aktif

banyak sekali manis pahit kehidupan saya selama 4 tahun terakhir

dari jatuh cinta patah hati sampai akhirnya bangkit lagi (baru saja)

dan sekarang saya sudah menyelesaikan pendidikan S2 saya puji Tuhan tinggal wisuda jurusan MMSI (magister manajemen sistem informasi)

mudahan kedepan saya bisa share tentang sistem informasi yaaah

Gbu